Saturday, December 12, 2015

Profil, Trofi, Fakta & Sejarah Klub Tottenham Hotspur


Tottenham Hotspur dianggap sebagai klub Inggris yang mewakili permainan indah.

Di tahun-tahun terakhir, Tottenham Hotspur memang belum sepenuhnya berhasil mengembalikan kejayaan pada tahun1960-an ketika mereka memenangkan gelar liga dan berbagai piala.
Sementara kebesaran belum sepenuhnya diraih kembali, Tottenham Hotspur telah berhasil mematahkan dominasi ’empat besar’ yang biasanya dihuni oleh Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool dengan finish di tempat keempat pada musim 2009-10 dan mendapatkan tiket Liga Champions.

Fakta tentang Tottenham Hotspur

– Tahun berdiri: 1882
– Markas: White Hart Lane, London (kapasitas 36.230 orang)
– Nama panggilan: Spurs, Lilywhites
– Warna kostum: putih & biru
– Pencetak gol terbanyak sepanjang masa: Jimmy Greaves (266 go dari 1961 hingga 1970)
– Juara Liga Premier: sebanyak 2 kali pada tahun 1950-1951, 1960-1961
– Juara Piala FA: sebanyak 8 kali pada tahun 1901, 1921, 1961, 1962, 1967, 1981, 1982, 1991
– Juara Piala Liga: sebanyak 4 kali pada tahun 1971, 1973, 1999, 2008
– Fairs Cup/UEFA Cup/UEFA Europa League: sebanyak 2 kali pada tahun 1972, 1984
– Juara Piala Winners: sebanyak 1 kali pada tahun 1962-1963

Sejarah Tottenham Hotspur

Klub ini dibentuk oleh anggota Hotspur Cricket Club dan klub grammar lokal pada tahun 1882.
Pada awalnya, klub ini bernama Hotspur FC yang kemudian diubah menjadi Tottenham Hotspur pada tahun 1884.
Meskipun memenangkan gelar di musim 1950-1951, Spurs masih dianggap sebelah mata hingga Yorkshireman Bill Nicholson mengambil alih pada tahun 1958.
Spurs memenangkan delapan piala utama dalam 16 tahun keberadaan Nicholson di klub, termasuk gelar ganda pada tahun 1961.
Tottenham Hotspur juga menjadi tim Inggris pertama yang memenangkan kompetisi Eropa pada tahun 1963 ketika mereka mengangkat Piala Fairs (sekarang Liga Europa).
Awal tahun1980-an juga merupakan waktu yang patut dikenang dengan Spurs memenangi Piala FA pada tahun 1981 dan 1982, serta Piala UEFA pada tahun 1984.
Pemain seperti Glenn Hoddle dan Ossie Ardiles merupakan figur inspirasional dalam keberhasilan tim dan dianggap sebagai pemain kunci pada era itu.
Hanya saja, Spurs tidak berhasil memenangi Piala FA sejak tahun 1991 bahkan ketika pemain ternama seperti Gary Lineker dan Paul Gascoigne turut memperkuat skuad.
Piala Liga pada tahun 1999 dan 2008 merupakan tambahan koleksi Spurs yang belum juga berhasil kembali menjadi jawara Liga Premier hingga saat ini.

Sumber : http://www.amazine.co/24198/profil-trofi-fakta-sejarah-tottenham-hotspur/

Dele Alli Gelandang Masa Depan Timnas Inggris


Semenjak pensiunnya duet gelandang legendaris Inggris yakni Steven Gerrard dan Frank Lampard, Inggris dihinggapi rasa kekhawatiran. bayangkan kompetisi yang digadang-gadang sebagai kompetisi sepak bola terbesar di dunia nyatanya klub-klub besar di Liga Inggris justru dihuni banyak pemain asing.


Misal Arsenal yang dikomadoi duo spanyol Mikel Arteta dan Santi Cazorla, Manchester City dengan Yaya Toure dan Fernandinho, begitu juga tim-tim besar lainnya yang sering sekali menyabet gelar juara namun minim kontribusi pemain lokal macam tim Manchester United, Liverpool dan Chelsea.

Hadirnya Dele Alli sebenarnya tak lepas dari tangan dingin pelatih Tottenham saat ini Mauricio Pochettino. Berkat dia lah Dele Alli dikenal oleh public khalayak. Tottenham pantas bersyukur membajak Pochettino dari Southampton, karena ketika dia masih melatih Southampton, dia mendapat tawaran dari banyak klub besar yang tentunya memiliki jumlah trophy lebih banyak dari Spurs.

Ketika di Southampton, Pochettino sebenarnya sudah terlihat tanda-tanda bahwa dia adalah seorang pelatih yang mampu merubah seorang pemain muda menjadi seorang superstar yang dikenal banyak penggemar sepak bola. Siapa sih yang tidak kenal dengan Lallana, Chambers, Luke Shaw dan masih banyak lagi. mereka semua merupakan hasil didikan dari tangan dingin Pochettino.

Inggris pantas sedikit menghirup nafas lega, pasalnya saat ini inggris telah memiliki banyak sekali pemain muda bertalenta, mulai dari Dele Alli, Ross Barkley, Phil Jones, Raheem Sterling, Harry Kane, Eric Dier dll yang bisa menggantikan skuad yang sudah lewat masa emasnya